Contact Me

Monday, 14 November 2016

Yang Tumbuh Padam, Yang Hilang Kembali

2.31 am

Dalam tidur yang hampir terlelap
Aku dikejutkan sebuah dering khas dari handphone ku
Pertanda sebuah pesan masuk

Ah, pasti dari Abang, pikirku
Ingin abaikan, tapi penasaran juga
Intip sajalah, seru dalam hati

Ku buka separuh notif

Ku dapatkan si pengirim pesanku tak bernama

Ini bukan nomor Abang

Nomornya tak asing

Aku tau nomor ini

...

Aku terpaku

Pikiranku berkecamuk
Dihujani berjuta pertanyaan

Benarkah ini dia?
Iya ini benar dia
Ada apa ya?
Jangan-jangan aku hanya sedang bermimpi

Ku buka perlahan pesanku

Iya. Benar dia.

Dia.

Yang dulu meninggalkan aku dalam keadaan luka lama kembali menganga

Dia.

Yang sempat mengubah malam malam ku menjadi malam yang romantik

Dia.

Yang selama ini telahku ikhlaskan, muncul lagi dihadapan.


20 menit aku terpaku
Menatap pilu penuh ragu
Namun rindu masih menggebu

Ah, ku balas seadanya saja
Tapi, khawatir ini tak bisa ku pungkiri

Kamu kenapa? Tanyaku
Jawabnya cukup mengukir senyum kecil dibibirku
Syukurlah

Percakapan kecil menghiasi chat room kami
Hanya percakapan kecil
Ku tak ingin mengharapkan apa apa lagi
Segera ku coba akhiri dengan doa terbaik untuknya

Baru sebentar ku pejamkan mataku
Aku terkejut yang kedua kali
Dia membalas lagi dengan sebuah pertanyaan

Entah kerasukan setan rindu atau apa
Sadar tak sadar aku tap simbol telpon dipojok kanan chat room

Ya, aku menelponnya

Nada sambung yang berbunyi bak pisau yang menusuk nusuk hati
Sakit.
Jantungku berdegup kencang tak beraturan
Cemas.

Tulisan calling sudah berubah menjadi timer

Oh God, dia mengangkat telponku

...

Diam.

Hanya diam.

Hanya hembusan lembut nafasku dan nafasnya yang terdengar

Halo.
Suara itu
Suara yang sejak lama ku rindu
Akhirnya keluar dari sebrang sana

Iyah.
Ku beranikan diri untuk menjawab
Suaraku bergetar
Tanganku gemetar

Kembali diam.

Bodohnya aku, apa yang aku lakukan
Harus tanya apa aku
Apa ku matikan saja?

Apa kabar tar?
Ku urungkan niatku menyudahi tindakan bodohku itu

Baik. Kamu juga apa kabar?
Baik, katanya.

Lebih banyak diam.
Ya diam
Kami hanya diam
Entah apakah yang aku rasakan sama dengan yang dia rasakan
Kami terdengar seperti
Menahan sesuatu
Yang ingin sekali diungkapkan
Tapi ragu

Akhirnya kami saling tanya
Membuka sisa sisa ingatan yang gagal terkunci

Senang
Sedih
Bergerumul menjadi satu

Air mataku sudah menggenang menunggu untuk jatuh
Entah air mata bahagia atau ratapan kesedihan

Aku mencoba menyudahi percakapan yang penuh kesunyian
Benar benar ingin ku sudahi tapi rasanya tak ingin juga

Akhirnya dia yang memutuskan untuk menyudahi
Entah memang dia yang tak mau ini berlanjut
Atau dia paham aku tak kan kuat menyudahi sambungan ini

Ucapan selamat tinggal menetes dari bibir

Kembali ku ikhlaskan dia pergi

Tak lupa ku layangkan doa untuknya
Agar ia selalu bahagia

Terima kasih, kamu

Telah menutup kisah ini dengan cukup indah, dihiasi nyanyian rindu yang melagu dalam sendu

Terima kasih :')

Monday, 24 October 2016

Success? Yea. Rite.

So.. few days ago, I've got the same broadcast message from different group on different day.
And do you know what exactly the message said?
It said..

Saturday, 5 March 2016

Aku Suko, Kamu Siapa?


Hollaaaa!! Sudah lama sekali tak buka blog, 'supp??? Hahaha, gaya. Well... Gue nulis ini disaat sabtu malam.. yang suasananya sepi gini.. dan.. daripada sendu semakin melagu, mending sedikit bercerita. Hahahha.